SEJARAH PERHIMPUNAN MAHASISWA PURWAKARTA (PERMATA) CABANG BANDUNG

Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki tanggung jawab tidak hanya dalam dunia akademik, tetapi juga dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik. Seiring dengan tuntutan zaman dan kebutuhan untuk menjawab berbagai persoalan masyarakat, lahirlah berbagai organisasi mahasiswa yang berakar dari semangat kolektif, kebersamaan, dan identitas kedaerahan. Salah satu bentuk konkret dari manifestasi semangat tersebut adalah terbentuknya Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta (PERMATA) Cabang Bandung.

PERMATA Cabang Bandung merupakan organisasi mahasiswa daerah yang beranggotakan mahasiswa asal Kabupaten Purwakarta yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di wilayah Bandung Raya. Organisasi ini tidak hanya menjadi ruang pengembangan diri, tetapi juga sebagai wadah menjaga identitas dan membangun solidaritas kedaerahan. Didirikan pada 13 Juni 1993, PERMATA hadir sebagai respon atas kebutuhan akan tempat berkumpul, berdiskusi, dan mengembangkan potensi mahasiswa Purwakarta di kota besar yang menjadi pusat pendidikan, yaitu Bandung.

Latar Belakang Pembentukan

Pada awal tahun 1990-an, semakin banyak pemuda-pemudi asal Purwakarta yang melanjutkan pendidikan tinggi di Bandung. Namun, kondisi sosial saat itu memperlihatkan bahwa para mahasiswa tersebut cenderung berjalan sendiri-sendiri, tanpa wadah kolektif untuk saling mengenal, berbagi aspirasi, ataupun membangun jejaring sosial dan intelektual. Selain itu, mahasiswa asal daerah kerap menghadapi tantangan seperti keterasingan, kesenjangan informasi, serta kesulitan adaptasi budaya di kota besar.

Dari keresahan itulah muncul gagasan untuk membentuk organisasi mahasiswa daerah yang bisa menjadi rumah bagi mahasiswa Purwakarta di Bandung. Sejumlah tokoh mahasiswa saat itu mulai menginisiasi pertemuan-pertemuan informal yang kemudian berkembang menjadi konsolidasi pembentukan organisasi yang lebih terstruktur. Akhirnya, pada tanggal 13 Juni 1993, secara resmi dideklarasikan Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta (PERMATA) Cabang Bandung sebagai wadah pemersatu dan penggerak mahasiswa asal Purwakarta.

Visi dan Misi Organisasi

PERMATA Cabang Bandung dibentuk dengan membawa visi besar sebagai:

Wadah pemersatu dan pengembangan potensi mahasiswa Purwakarta di Bandung yang berlandaskan nilai-nilai kedaerahan, keilmuan, dan kepekaan sosial.

Adapun misi-misi utama PERMATA adalah:

  1. Membangun solidaritas dan kekeluargaan antar mahasiswa asal Purwakarta.
  2. Menjadi sarana pengembangan diri dalam bidang akademik maupun non-akademik.
  3. Menyalurkan aspirasi dan gagasan mahasiswa terhadap isu-isu daerah maupun nasional.
  4. Menumbuhkan rasa cinta terhadap daerah asal dan mendorong kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.
  5. Menjadi agen perubahan yang mampu menjawab tantangan zaman.

Primordialisme Kedaerahan Sebagai Semangat Dasar

Salah satu ciri khas yang melekat pada PERMATA adalah semangat primordialisme kedaerahan yang kuat, khususnya terhadap daerah Purwakarta. Primordialisme dalam konteks ini bukanlah bentuk eksklusivitas atau fanatisme sempit, tetapi lebih kepada upaya membangun kesadaran kolektif akan asal-usul, nilai-nilai lokal, serta identitas kebudayaan yang menjadi dasar solidaritas.

Nilai-nilai budaya Sunda, kearifan lokal Purwakarta, serta semangat gotong royong menjadi roh dalam setiap aktivitas organisasi. Dalam forum-forum diskusi maupun kegiatan sosial, PERMATA senantiasa menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur tersebut agar tidak tergerus oleh arus globalisasi dan modernisasi yang kerap menjauhkan mahasiswa dari akar budaya mereka.

Peran Sebagai Wadah Pengembangan Potensi Mahasiswa

Pengembangan Akademik

PERMATA Cabang Bandung menyadari bahwa dunia kampus bukan hanya tentang mendapatkan gelar, tetapi juga bagaimana mahasiswa dapat berkembang secara intelektual dan kritis. Oleh karena itu, berbagai program akademik dirancang untuk menunjang hal tersebut, antara lain:

  • Diskusi bulanan dan kajian ilmiah bertema sosial, politik, dan kebudayaan.
  • Kelas kepenulisan dan jurnalistik mahasiswa.
  • Seminar dan pelatihan soft skill.
  • Program mentoring antar mahasiswa baru dan senior.

Pengembangan Non-Akademik

Di luar kegiatan akademik, PERMATA juga menyediakan ruang untuk mengembangkan minat dan bakat anggotanya, seperti:

  • Unit seni dan budaya (karinding, pencak silat, tari jaipong, tari sate maranggi).
  • Unit olahraga (futsal, badminton).
  • Kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat.
  • Festival budaya Purwakarta di Bandung.

Dinamika Organisasi dan Tantangan Zaman

Masa Awal: Konsolidasi dan Identitas

Pada masa awal pembentukan, tantangan utama adalah membangun kesadaran kolektif dan struktur organisasi yang solid. Minimnya dana, fasilitas, serta kurangnya pengalaman organisasi menjadi hambatan utama. Namun, semangat kekeluargaan yang kuat membuat para anggota saling bahu-membahu.

Era Reformasi (1998-an)

Di masa transisi menuju reformasi, organisasi mahasiswa menjadi garda terdepan dalam menyuarakan perubahan. Meski PERMATA bukan organisasi politik, namun kesadaran sosial dan keberpihakan terhadap isu-isu keadilan membuat beberapa anggotanya turut aktif dalam gerakan mahasiswa. Saat itu, banyak diskusi yang mengangkat tema reformasi birokrasi, demokratisasi daerah, hingga ketimpangan pembangunan.

Zaman Digital dan Globalisasi

Memasuki era 2000-an, tantangan organisasi bukan lagi hanya tentang konsolidasi internal, tetapi juga bagaimana tetap relevan di tengah derasnya arus digitalisasi dan individualisme. PERMATA kemudian bertransformasi dengan memanfaatkan media sosial, digital branding, serta memperkuat kolaborasi lintas kampus dan organisasi daerah lainnya.

Fungsi Sosial dan Politik

Sebagaimana organisasi mahasiswa lainnya, PERMATA memiliki fungsi sosial-politik yang cukup signifikan:

Sebagai mediator antara mahasiswa dan pemerintah daerah. PERMATA kerap menjadi penyambung lidah mahasiswa dengan pemerintah Kabupaten Purwakarta, terutama dalam menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mahasiswa.

Sebagai kontrol sosial. Dalam beberapa kesempatan, PERMATA menyampaikan kritik dan masukan terhadap kebijakan daerah yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat, melalui tulisan, diskusi publik, maupun aksi damai.

Sebagai agen perubahan. Banyak alumni PERMATA yang kemudian menjadi tokoh masyarakat, aktivis, maupun pejabat daerah yang membawa semangat perubahan yang dibentuk sejak masa mahasiswa.

Kerja Sama dan Jejaring

PERMATA tidak berjalan sendiri. Organisasi ini aktif menjalin kerja sama dengan:

  • Organisasi mahasiswa daerah lainnya (seperti ...).
  • Lembaga kemahasiswaan kampus (BEM, UKM, LDK).
  • Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
  • LSM dan komunitas budaya Sunda.

Dengan jejaring yang luas, PERMATA mampu memperluas pengaruh dan mendapatkan akses lebih besar dalam pengembangan program-program yang bermanfaat.

Relevansi Terhadap Tujuan Pendidikan Nasional

Organisasi mahasiswa seperti PERMATA sangat relevan dalam menunjang Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu:

  • Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan YME. Melalui kegiatan kerohanian dan kajian keislaman.
  • Mengembangkan Potensi Mahasiswa. PERMATA menyediakan berbagai ruang untuk pengembangan bakat, kreativitas, dan kepemimpinan.
  • Membentuk Karakter dan Kepribadian. Melalui semangat kekeluargaan, kerja sama tim, serta pengalaman organisasi, mahasiswa dibentuk menjadi pribadi yang tangguh dan berintegritas.
  • Mengembangkan Wawasan Kebangsaan. PERMATA mendorong anggotanya untuk tidak hanya berpikir lokal, tetapi juga nasional, tanpa kehilangan akar kedaerahan.

Alumni dan Kontribusi Nyata

Salah satu indikator keberhasilan organisasi adalah kontribusi alumninya. Banyak alumni PERMATA yang kini:

  • Menjadi dosen, peneliti, dan akademisi.
  • Menjadi tokoh masyarakat dan anggota DPRD Purwakarta.
  • Menjadi pengusaha muda yang membangun bisnis lokal.
  • Aktif dalam NGO dan kegiatan sosial.

Mereka semua membawa nilai-nilai yang ditanamkan selama menjadi anggota PERMATA: integritas, kepedulian sosial, dan cinta tanah kelahiran.

PERMATA Hari dan Masa Depan

Hari ini, PERMATA Cabang Bandung telah berusia lebih dari 30 tahun. Usia yang matang bagi sebuah organisasi mahasiswa daerah. Perjalanan panjang tersebut telah menempa PERMATA menjadi organisasi yang tangguh, adaptif, dan tetap relevan dengan tantangan zaman

Ke depan, PERMATA dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks: era disrupsi digital, krisis identitas budaya, serta tantangan globalisasi. Namun, dengan semangat primordialisme kedaerahan yang terbuka, serta komitmen pada pengembangan diri dan kontribusi sosial, PERMATA diyakini akan terus menjadi wadah yang dibutuhkan oleh mahasiswa Purwakarta di Bandung.

Sebagaimana pepatah Sunda mengatakan:

“Ngindung ka waktu, mibapa ka jaman”

Menghormati nilai-nilai lama, tapi juga mengikuti perkembangan zaman.

PERMATA bukan hanya organisasi, tetapi rumah kedua bagi mahasiswa Purwakarta di Bandung. Tempat belajar, tumbuh, dan membangun masa depan bersama.

Posting Komentar